Kumpulan Puisi: Dari Tulang-tulang Hening, Epilog Sunyi, Hingga ke Surga

Puisi adalah cermin jiwa. Di dalamnya tersim­pan getaran rasa, renungan, dan harapan yang tak selalu dapat diucapkan dalam bahasa sehari-hari. Kumpulan puisi ini bukan sekadar rangkaian kata indah, melainkan potret perjalanan batin dan refleksi kehidupan yang dekat dengan nurani kita bersama. Dalam setiap barisnya, kita dapat merasakan denyut kejujuran, kekuatan emosi, dan ketulusan hati yang lahir dari pengalaman hidup yang autentik.

Sementara itu, guru adalah sosok yang paling dekat dengan sumber inspirasi itu, sebab di tangan merekalah kehidupan, pengetahuan, dan kemanusia­an bersentuhan. Guru tidak hanya menyampaikan pelajaran, tetapi menghidupkan imajinasi, memba­ng­­kit­kan keberanian, dan menuntun generasi bangsa untuk memahami nilai-nilai kemanusiaan yang lu­hur. Oleh karena itu, kehadiran antologi puisi ini menjadi ruang penting yang menghubungkan dunia pendidikan dengan kepenyairan.

Antologi puisi untuk guru ini merupakan langkah strategis dalam menumbuhkan semangat literasi sekaligus apresiasi terhadap seni berbahasa. Dari tangan para pendidik, lahirlah karya-karya yang bukan hanya indah, tetapi juga menggugah kesa­daran dan menghidupkan nilai-nilai pendidikan. Ini menunjukkan bahwa literasi bukan hanya tugas di ruang kelas, melainkan gerakan yang dapat meng­akar kuat melalui ekspresi seni.