Dalam Buku Yang Dibacakan Ada Kasih Sayang Orang Tua

Dalam Buku Yang Dibacakan Ada Kasih Sayang Orang Tua

Dr. Heru Kurniawan, M. A.

Peneliti LK Nura di Bidang Literasi dan Sastra Anak

 

Pada mulanya adalah laki-laki dan perempuan yang saling menyayangi. Lalu, keduanya memutuskan untuk menikah dengan dasar cinta dan kasih sayang. Dalam pernikahan ada ikrar kasih sayang yang membuat suami istri bersepakat untuk memiliki buah hati. Buah hati hasil kasih sayang suami istri. Buah hati, yang semasa dalam rahim ibunya yang hangat, selalu dijaga dengan penuh kasih oleh ayah dan ibunya. Saat buah hati lahir, ayah dan ibunya langsung menyambut dengan linangan air mata bahagia. Bayi itu pun diasuh dengan segenap kasih sayang yang sempurna. Kasih sayang terbaik orang tua pun selalu tercurah untuk anaknya.

 

Dari kasih sayang inilah anak dilahirkan oleh orang tuanya. Dengan kasih sayang anak diasuh orang tuanya. Bersama kasih sayang anak dan orang tua menjalani kehidupan. Tidak ada ekspresi kasih sayang terbaik selain ekspresi orang tua pada anaknya (Montessori, 2020). Dan, salah satu kegiatan yang menunjukkan ekspresi kasih sayang terbaik orang tua pada anaknya adalah dengan membacakan buku.

 

Kenapa bisa demikian?

 

Coba kita tengok diri kita. Bisa jadi kita ada bagian dari kisah ini dalam diri kita. Kisah tentang kasih sayang yang bermula dari buku dan ilmu. Ya, pada awalnya adalah dua remaja muda yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Keduanya dipertemukan saat sedang membaca buku di perpustakaan kampus. Keduanya jatuh cinta dan saling menyayangi. Kasih sayang yang membawa keduanya menikah usai menyelesaikan studinya di perguruan tinggi dan mendapatkan kerja. Kasih sayang membuat keduanya bersepakat untuk memiliki anak.

Saat rahim istri sudah diisi oleh calon bayi, keduanya menyambut dengan suka cita. Makanan dengan gizi terbaik diasup oleh istri. Pemerikasaan secara rutin ke dokter kandungan terbaik selalu dilakukan. Kebiasaan membaca suami dan istri dipraktikkan untuk calon bayinya. Suami dan istri secara rutin selalu membacakan buku untuk calon bayi yang masih di rahim ibunya. Menakjubkan, saat buku dibacakan di malam hari menjelang tidur, calon bayi dalam kandungan bergerak-gerak. Suami istri sangat bahagia. Keduanya bercengkrama erat penuh kasih sayang dengan terus membacakan buku untuk buah hatinya. Membacakan buku yang rutin dilakukan menjelang tidur malam yang penuh kasih sayang.

Bayi itu pun lahir. Ayah dan ibunya bersuka cita penuh bahagia. Keduanya sangat menyayangi anaknya. Mengasuh dengan penuh kasih sayang. Salah satu kasih sayangnya dicurahkan dalam bentuk membacakan buku pada anak menjelang anak mau tidur. Jangan kaget jika yang tertidur orang tuanya lebih dahulu. Sedangkan anaknya terus berceloteh dan bergerak-gerak penuh bahagia. Buku menyatukan kasih sayang tak terlupakan dalam setiap malam menjelang tidur (Kurniawan, 2015 & 2019).

Sampai bayi itu tumbuh menjadi anak-anak, orang tua terus memiliki waktu untuk membacakan buku untuk anaknya. Dalam kegiatan membacakan buku yang rutin dilakukan setiap hari, terciptalah hubungan bermakna yang penuh kasih sayang antara orang tua dan anak (Trelease, 2020; Mem Fox, 2022; Mackenzie, 2022). Anak suka dibacakan buku. Anak sering bertanya dan orang tua selalu menjawab dengan penuh kasih sayang. Pelukan dan ciuman penuh kasih selalu tercipta dalam hubungan yang menyenangkan ini, hubungan kasih sayang dalam membacakan buku.

Inilah kasih sayang yang ada dalam membacakan buku. Kasih sayang yang penuh makna antara orang tua dengan anak dalam aktivitas yang menyenangkan dalam kegiatan membacakan buku (Trelease, 2020; Mem Fox, 2022; Mackenzie, 2022). Kegiatan sederhana yang hanya dilakukan setiap malam menjelang anak tidur. Tidak lebih dari lima belas sampai tiga puluh menit. Ekspresi kasih sayang orang tua pada anak melalui buku yang tidak berlama-lama, tetapi memberikan dampak yang bermakna dan luar biasa. Dampak bagi karakter anak (Sakdiah, 2017).

 

Apa dampaknya?

 

Anak merasakan kehadiran orang tuanya yang penuh kasih sayang untuknya. Anak yang merasakan indahnya dihormati dan dihargai kebutuhan psikologisnya. Anak yang dipenuhi kebutuhan intelektualnya dengan sempurna. Anak yang sejak dari usia dini diajarkan untuk meyakini bahwa belajar adalah kunci utama untuk bahagia dalam hidup di dunia ini. Kasih sayang adalah perangkat terbaik dalam melakukan berbagai aktivitas pendidikan pada anak (Montessori, 2020; Mackenzie, 2022; Nurbayani, 2015)

Apa jadinya anak-anak yang sejak bayi diberikan kasih sayang melalui aktivitas membacakan buku? Saya meyakini bahwa ia akan menjadi anak yang berlimpah kasih sayang. Anak yang memiliki sisi kemanusian terbaik terhadap manusa lainnya (Montessori, 2020). Kasih sayang yang akan membentunya menjadi pribadi yang menjunjung nilai moral tinggi (Mem Fox, 2022; Nurbayani, 2015).

 

Kenapa bisa demikian?

 

Kasih sayang adalah bahasa jujur manusia. Bahasa yang harus menjadi substansi dalam setiap kegiatan yang dilakukan antara orang tua dengan anaknya. Melalui kasih sayang inilah, maka materi dan substansi kegiatan bisa didapatkan oleh anak dari orang tuanya yang istimewa. Kenyataan dan penelitian pun membuktikan hal ini. Tidak heran bila dalam kegiatan membacakan buku ada kasih sayang orang tua yang diberikan pada anak dengan tulus. Kasih sayang yang membuat hidup anak-anak kita bermakna. Kasih sayang yang akan menempanya menjadi pribadi yang penuh kasih sayang juga dalam hubungannya dengan Tuhan, manusia, dan semesta.

Dalam sebuah Hadist diriwayatkan bahwa Aqra bin Habis pernah melihat Rasulullah mencium cucunya, Hasan. Aqra berkata, “Aku punya anak sepuluh orang, tetapi tidak satupun yang pernah kucium.” Rasulullah pun bersabda, “Siapa yang tidak penyayang, tidak akan disayangi.” Orang tua yang membacakan buku pada anak dengan penuh kasih sayang, pasti akan menjadikan anak yang penuh kasih sayang.

Kasih sayang adalah substansi, sedangkan membacakan buku adalah media. Dengan kasih sayang orang tua dalam membacakan buku untuk anak dipastikan anak-anak kita juga akan menjadi pribadi baik yang penuh kasih sayang juga.

 

Sumber Bacaan:

Jim Trelease. 2020. Read-Aloud Handbook. Bandung: Hikmah.

Kurniawan, Heru. 2015. Kreatif Mendongeng untuk Kecerdasan Jamak. Jakarta: Prenada.

Kurniawan, Heru. 2019. Kreatif Mendongeng untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Maria Montessori. 2020. Absorbent Mind: Pikiran yang Mudah Menyerap. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurbayani. 2015. “

Mem Fox. 2022. Reading Magic. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Sakdiah, Nabawi. 2017. “Pendidikan Karakter Melalui Pembinaan Kasih Sayang dalam Pandangan Islam” dalam Jurnal Utile Jurnal Pendidikan Volume 3 Nomor 2 Tahun 2017.

Sarah Mackenzie. 2022. The Read-Aloud Familiy. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *